Picky Eating

Nasywa Nada Rizqi Fauzia
Gambar Awal

Picky Eating (Pola Makan Pilih-pilih) dalam Kacamata Psikologi: Perspektif Multidimensional

Artikel oleh Zohar et al. (2025) secara ekstensif membahas picky eating pada orang dewasa, menyoroti kompleksitasnya sebagai fenomena yang dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil, pola asuh, sensitivitas sensorik, emosi, bahkan gejala obsesif-kompulsif.

Studi ini menekankan bahwa picky eating bukanlah hanya masalah anak-anak, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa dan memiliki konsekuensi serius. Artikel ini menyatakan, "Picky Eating (PE) pada orang dewasa dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kegagalan fungsi, dan malnutrisi." (Zohar et al., 2025, hlm. 1). Ini menunjukkan bahwa picky eating pada dewasa dapat menyebabkan penderitaan psikologis (distress), gangguan fungsi sehari-hari (malfunction), bahkan masalah gizi (malnutrition), yang menegaskan relevansinya dari sudut pandang psikologi klinis

Penulis menyoroti bahwa picky eating dapat berada pada sebuah kontinum. Pada tingkat yang lebih parah, picky eating dapat memenuhi kriteria untuk Gangguan Asupan Makanan Menghindar/Membatasi Mereka menyatakan, "Picky eating berada di sepanjang kontinum, dengan kasus yang lebih parah memenuhi kriteria untuk Gangguan Asupan Makanan Penghindaran/Pembatasan (ARFID), yang telah dikaitkan dengan gejala OCD." (Zohar et al., 2025, hlm. 1). Ini mengindikasikan bahwa picky eating bukan sekadar kebiasaan sepele, melainkan dapat menjadi spektrum dengan potensi patologis.
‎ ‎

Faktor-faktor Psikologis yang Berasosiasi dengan Picky Eating pada Dewasa

Gambar Tengah
Ilustrasi gambar tengah artikel

1. Picky Eating Masa Kecil
Salah satu temuan kunci adalah bahwa picky eating pada masa kanak-kanak merupakan prediktor kuat untuk picky eating pada masa dewasa. "Picky eating dewasa berkorelasi tinggi dengan PE pada masa kanak-kanak" (Zohar et al., 2025, hlm. 6).

2. Responsivitas Sensorik Aversif (Aversive Sensory Responsiveness - ASR)
Artikel ini menemukan hubungan yang signifikan antara picky eating dewasa dan ASR. Ini berarti individu picky eater dewasa cenderung memiliki reaksi negatif yang lebih kuat terhadap rangsangan sensorik tertentu, termasuk yang terkait dengan makanan (misalnya, tekstur, bau, rasa). "Picky eating dewasa dikaitkan dengan ASR." (Zohar et al., 2025, hlm. 6).

3. Rasa Jijik (Disgust)
“Baik makanan maupun rasa jijik secara umum secara signifikan terkait dengan PE pada orang dewasa." (Zohar et al., 2025, hlm. 6). Rasa jijik terhadap makanan tertentu dapat menjadi pemicu kuat untuk menolak dan menghindari makanan tersebut. Jijik yang lebih umum juga mungkin berkontribusi pada keengganan terhadap berbagai jenis makanan atau pengalaman makan baru.

4.Gejala Obsesif-Kompulsif (OCD Symptoms)
“PE dewasa dikaitkan dengan gejala OCD, yang diukur dengan skor total OCI-R dan subskala kebersihan / kontaminasi, terobsesi, dan penimbunan." (Zohar et al., 2025, hlm. 6). Hal ini menunjukkan bahwa picky eating pada beberapa individu mungkin memiliki komponen kompulsif atau obsesif, di mana mereka merasa terdorong untuk menghindari makanan tertentu atau memiliki rutinitas makan yang sangat kaku, mirip dengan ritual pada OCD

7. Pola Makan Ibu (Maternal Feeding Practices)
Secara khusus, perilaku makan ibu yang "tidak rapi" atau "kurang terstruktur" pada masa kecil anak, dan pickiness ibu sendiri, berasosiasi dengan picky eating dewasa pada keturunannya. "Baik ibu yang pilih-pilih makanan dan ibu yang tidak rapi di masa kecil berkorelasi dengan PE pada orang dewasa." (Zohar et al., 2025, hlm. 6). Ini menunjukkan adanya pengaruh genetik atau lingkungan dalam keluarga terhadap perkembangan picky eating.
‎ ‎

● Implikasi Psikologis dan Klinis ●
- Identifikasi Dini dan Intervensi: Korelasi kuat antara picky eating masa kanak-kanak dan dewasa menekankan pentingnya identifikasi dini dan intervensi yang efektif pada usia muda untuk mencegah masalah yang berlanjut hingga dewasa.
- Pendekatan Multimodal dalam Terapi: Karena picky eating terkait dengan berbagai faktor, intervensi yang efektif kemungkinan besar memerlukan pendekatan multimodal yang mengatasi semua aspek ini.
- Pentingnya Screening: Bagi profesional kesehatan mental, penting untuk melakukan screening picky eating pada orang dewasa, terutama jika ada gejala distress, disfungsi, atau komorbiditas dengan kecemasan atau OCD.
‎ ‎
‎ ‎
‎ ‎
‎ ‎
‎ ‎

Daftar Pustaka
Zohar, A. H., Barhum Shapira, D., Lev-Ari, L., & Bachner-Melman, R. (2025). Adult picky eating and associations with childhood picky eating, maternal feeding, aversive sensory responsiveness, disgust and obsessive-compulsive symptoms. PeerJ, 13, e19444. https://doi.org/10.7717/peerj.19444

Gambar Akhir

Bagikan Artikel