
What is Toxic Positivity?
Saat ini, cara paling umum untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan berfokus pada hal-hal positif, emosi positif, dan sifat-sifat positif. Ketiga hal ini berada di bawah payung besar teori Psikologi Positif Martin Seligman, yang selanjutnya akan disebut sebagai konsep positif. Konsep ini berupaya menghidupkan kembali makna hidup, terlepas dari kesulitan dan trauma hidup (Kumar & Cavallaro, 2018; Lamont, 2012). Studi sebelumnya menyatakan bahwa berpikir positif adalah bentuk pikiran yang terbiasa mencari hasil terbaik dari kemungkinan terburuk (Peale, 1986).
Optimisme memang memiliki manfaat seperti meningkatkan ketahanan, menumbuhkan harapan, dan memperbaiki suasana hati, tetapi hal ini dapat menjadi masalah ketika dijalani secara berlebihan. Fenomena ini, yang dikenal sebagai “toxic positivity,” menyoroti sisi gelap dari optimisme yang tak kenal lelah, di mana tekanan untuk tetap positif dengan segala cara dapat berbalik arah, merusak kesehatan mental daripada memperbaikinya.
Toxic positivity adalah tindakan menghindari, menekan, atau menolak emosi atau pengalaman negatif. Hal ini dapat berupa penolakan terhadap emosi sendiri atau penolakan emosi orang lain, sambil tetap memaksakan pemikiran positif. Meskipun menunda emosi yang sulit kadang-kadang diperlukan secara sementara, menahan emosi negatif dalam jangka panjang dapat berbahaya karena dapat menghalangi seseorang untuk memproses emosinya dan mengatasi kesedihannya.
Konsekuensi Psikologis dari Toxic Positivity

1. Penekanan Emosi
Menekan emosi dapat menimbulkan konsekuensi fisiologis dan psikologis. Penelitian menunjukkan bahwa penekanan emosi dapat meningkatkan stres dan mengganggu fungsi memori serta kognitif (Gross & Levenson, 1997). Seiring waktu, individu yang secara konsisten menyangkal atau mengabaikan emosi mereka mungkin menjadi lebih rentan terhadap kecemasan, depresi, dan kelelahan.
2. Ketidakotentikan dalam Hubungan
Ketika individu merasa tidak dapat mengekspresikan emosi yang autentik, bahkan kepada teman dekat atau keluarga, kedekatan emosional dalam hubungan akan terganggu. Koneksi autentik bergantung pada kerentanan emosional, bukan kebahagiaan yang terus-menerus (Brown, 2012).
3. Stigmatisasi Masalah Kesehatan Mental
Positivitas toksik dapat membuat orang merasa bahwa berjuang adalah kegagalan pribadi. Jika masyarakat hanya menghargai emosi positif, maka mereka yang cemas, depresi, atau berduka mungkin merasa malu atau tidak cukup baik. Hal ini menyebabkan enggan mencari bantuan dan memperburuk hasil.
Untuk menghindari toxic positivity cobalah untuk mengakui, menerima, dan mengubah perspektif terhadap emosi negatif. Misalnya, daripada mengatakan, “Pikirkan hal-hal positif,” katakanlah, “Perasaanmu saat ini sah-sah saja. Bagaimana aku bisa membantumu?” Pendekatan yang sama dapat diterapkan pada pikiranmu sendiri.
Positivitas memang memiliki tempatnya. Namun, ketika positivitas menjadi alat untuk menyangkal, menekan, atau mengabaikan kenyataan emosional, ia menjadi toksik. Kesehatan emosional yang sejati tidak dibangun atas optimisme yang tak kenal lelah, melainkan atas kejujuran emosional, empati, dan keberanian untuk menghadapi ketidaknyamanan. Seiring kita bergerak menuju komunitas yang lebih inklusif dan cerdas secara emosional, menerima seluruh spektrum emosi manusia termasuk bagian-bagian yang rumit dan sulit harus menjadi bagian dari percakapan.
● Spot the signs of toxic positivity! ●
Toxic Positivity
being negative won’t help you
good vibes only
you’ll get over it
other people have it a lot worse
smile, crying won’t help
just stay positive
Genuine Optimism
it’s important to let it out. is there anything i can do to make this easier for you?
i love you through all your emotional states
you are so resiliant, and your strength will get you through it
you are not alone, and there is support to help you
it’s okay to cry, we all do can i get you a tissue or a hug?
things are tough right now. do you wanna talk about it or do something lighthearted?
Daftar Pustaka
Psychology Today Staff. Toxic positivity. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/basics/toxic-positivity?msockid=0edce5637ab2683119d7f1b27bd76954
PsychUniverse. Psychological consequences of toxic positivity and 3 important ways to develop emotional authenticity. Juni, 2025. https://psychuniverse.com/psychological-consequences-of-toxic-positivity/
Putra, R. P., Ramadhanti, A., Sasanti, A., Fadil, A., & Salsyabila, N. (2023). Toxic positivity in adolescents: An attitude of always being positive in every situation. Journal of Psychology and Instruction, 7(2), 139–147.
Simply Put Psych. The dark side of positive thinking: When optimism becomes toxic. October, 2024. https://simplyputpsych.co.uk/health/the-dark-side-of-positive-thinking-when-optimism-becomes-toxic
